Minggu, 04 Maret 2018



1.      Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial (UKM-Esensial)
a.      Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS (PROMKES)
Tujuan Promosi  Kesehatan Masyarakat adalah untuk meningkatkan kesadaran , melalui upaya promosi kesehatan sehingga masyarakat dengan sadar mau mengubah perilakunya menjadi perilaku sehat.
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat  merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tiap-tiap program Puskesmas. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan  pada setiap kesempatan oleh petugas, apakah di klinik, rumah dan kelompok-kelompok masyarakat.
Di tingkat Puskesmas Sembung, semua kegiatan penyuluhan kesehatan dikoordinir oleh petugas Promkes.. Koordinator membantu para petugas puskesmas dalam mengembangkan teknik dan materi penyuluhan.
Tujuan UKS adalah meningkatkan derajat kesehatan anak dan lingkungan sekolah.

Ruang lingkup kegiatan :
1)      Membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan gizi berupa kantin dan sarana keteladanan kebersihan lingkungan.
2)      Membina kebersihan perseorangan peserta didik.
3)      Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan secara aktif dalam  pelayanan kesehatan melalui kegiatan dokter kecil.
4)      Penjaringan kesehatan peserta didik kelas I
5)      Pemeriksaan kesehatan periodic sekali setahun untuk kelas II sampai VI dan  guru berupa pemeriksaan kesehatan sederhana.
6)      Immunisasi peserta didik kelas I dan VI
7)      Pengawasan terhadap keadaan air
8)      Pengobatan ringan pertolongan pertama
9)      Rujukan medik
10)  Penanganan kasus anemia gizi
11)  Pembinaan teknis dan pengawasan di sekolah
12)  Pencatatan dan pelaporan

b.   Pelayanan Kesehatan Lingkungan (KESLING)

Environment atau Lingkungan adalah situasi atau kondisi diluar host dan agent yang memudahkan interaksi antara keduanya. Faktor ini juga dapat menjadi risiko timbulnya gangguan penyakit pada host karena lingkungan memberikan peluang agent untuk berkembang (breeding).
Tujuan Upaya Kesehatan Lingkungan adalah menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik pada lingkungan sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor resiko timbulnya penyakit menular di masyarakat.
Ruang lingkup kegiatan ;
1)      Sarana Air Bersih
Air adalah benda berbentuk cair dan sangat dibutuhkan oleh manusia untuk minum, mandi dan mencuci serta berbagai kebutuhan lainnyauntuk dapat bertahan hidup.
Air merupakan unsur yang sangat esensial bagi pemeliharaan berbagai bentuk kehidupan semua mahluk termasuk manusia. Hampir semua organisme hidup hanya dapat bertahan hidup dalam perioda yang pendek tanpa air. Pemenuhan kebutuhan akan air haruslah memenuhi dua syarat yaitu kuantitas dan kualitas.
Kuantitas air yang diperlukan untuk berbagai penggunaan oleh masyarakat adalah berbeda-beda, tergantung pada tingkat sosial budaya, suhu atau iklim, dan ketersediaanya yang ditentukan oleh berbagai faktor. Syarat kualitas meliputi persyaratan fisik, kimiawi dan bakteriologik.  Pemakaian air yang tidak memenuhim baku kualitas air tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan antara lain kesadaran, estetika dan ekonomis.

2)      Jamban keluarga
Jamban penting dalam kehidupan kita, seperti pentingnya makan dan minum, karena kita setiap hari makan dan minum, maka kitapun harus mengeluarkannya setiap hari. Untuk mengeluarkannya harus mempunyai tempat khusus, tempat itulah yang disebut jamban.
Membuang tinja di sembarang tempat dapat menularkan penyakit , seperti Diare, Disentri dan Kolera. Penyakit tersebut dapat terjadi karena binatang/ serangga yang kontak dengan tinja yang di buang ke sembarang tempat akan membawa kuman yang diperolehnya dari kotoran tinja, kemudian serangga/ binatang tersebut hinggap pada makanan kita, bila kita makan makanan tersebut, akan mendatangkan penyakit seperti yang disebutkan di atas.
3)      Sarana Pembuangan Air Limbah ( SPAL )
Menurut Anwar (2001) yang dimaksud degan air limbah atau air kotor adalah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia atau hewan dan lasimnya muncul karena hasil perbuatan manusia dan industrialisasi.
Berdasarkan pengertian di atas maka secara umum dapat dikatakan bahwa limbah cair adalah air bekas pakai yang dihasilkan akibat aktivitas manusia baik yang berasal dari rumah tangga, pertanian, perdagangan, dan industri maupun tempat-tempat umum lainnya yang harus di buang yang dapat mebahayakan manusia atau kelestarian lingkungan.
Untuk mencegah penyakit serta pencemaran akibat air limbah, maka perlu dibuatkan Saluran Pembuangan Air Limbah dari rumah-rumah/ sumber-sumber air limbah sebelum di lakukan pengolahan lebih lanjut. Air limbah yang dibiarkan tergenang, akan menimbulkan pencemaran tanah serta menjadi tempat berkembang biaknya bibit penyakit.
4)      Pemeriksaan dan Pengawasan TTU          
Tempat-tempat umum merupakan lingkungan dimana banyak dilakukan interaksi/aktifitas oleh banyak orang, sehingga perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan untuk menjaga agar tempat-tempat umum tersebut tetap terpelihara kebersihan lingkungannya. Lingkungan yang tidak saniter akan memudahkan penularan penyakit yang membahayakan keselamatan banyak orang.

c.    Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM

Kegiatan KIA terdiri dari kegiatan pokok dan integratif. Kegiatan integratif adalah kegiatan dengan program lain (misalnya kegiatan imunisasi merupakan kegiatan pokok P2M) yang dilaksanakan pada program KIA karena sasaran penduduk program P2M (ibu hamil dan anak-anak) juga menjadi sasaran program KIA.
1)      Pemeriksaan Kesehatan Bumil (ANC).
Pemeriksaan kehamilan diukur berdasarkan jumlah pemeriksaan kehamilan ibu di tempat pelayanan kesehatan. Untuk pertama ( kontak pertama ) disingkat dengan K1 sedangkan yang lengkap K 4.
Berdasarkan data tahun 2017 dari Program KIA diperoleh K1 sebanyak 442   bumil dengan persentase cakupan 88,93 % dan K4 sebanyak 426 bumil dengan persentase cakupan 85,71 %. Kondisi ini     memberikan gambaran pencapaian masih di bawah target yang harus dicapai yakni K1 99 % dan K4 89 %.
2)      Mengamati perkembangan dan pertumbuhan anak-anak balita, integrasi dengan program gizi.
3)      Memberikan nasihat tentang makanan, mencegah timbulnya masalah gizi karena kekurangan protein dan kalori dan memperkenalkan jenis makanan tambahan (vitamin dan garam beryodium). Integrasi program Promkes (konseling) dan Gizi.
4)      Mengadakan penyuluhan KB, baik di Puskesmas maupun di masyarakat (pada saat kunjungan rumah, Posyandu,  dasa wisma dan sebagainya). Termasuk dalam kegiatan penyuluhan ini adalah konseling untuk PUS.
5)      Penyediaan dan pemasangan alat-alat kontrasepsi, memberikan pelayanan pengobatan efek samping KB.

d.      Pelayanan Gizi
Masalah gizi masih cukup rawan di beberapa wilayah Indonesia, tidak terkecuali wilayah kerja Puskesmas Sembung. Penyebab langsung adalah komsumsi zat gizi kurang dan infeksi penyakit. Sedangkan penyebab tidak langsung yaitu ketersediaan pangan ditingkat rumah tangga, asuhan Ibu dan anak . Disisi lain yang menjadi penyebab utama  yakni, kemiskinan , pendidikan, ketersediaan pangan. Puskesmas harus mengatasi masalah gizi, khususnya pada kelompok ibu hamil dan balita.
Tujuan Upaya Peningkatan Gizi di Puskesmas yaitu meningkatkan status gizi masyarakat melalui usaha pemantauan status gizi kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai risiko tinggi (ibu hamil dan balita), pemberian makanan tambahan (PMT) baik yang bersifat penyuluhan maupun pemulihan.
Ruang lingkup kegiatan program gizi:
1)   Menimbang berat badan Balita untuk memantau pertumbuhan anak. Dilakukan secara rutin setiap bulan, baik di Puskesmas maupun di Pos timbang/Posyandu.
2)      Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita yang kurang gizi. PMT penyuluhan (pemberian makanan tambahan) dilakukan melalui demonstrasi pemilihan bahan makanan yang bergizi dan cara memasaknya. PMT pemulihan dilakukan melalui pemberian makanan yang sifatnya suplementasi (Vitamin A, Sulfas Ferrosus, Susu dan sebagainya).
3)      Memberikan penyuluhan gizi kepada masyarakat. Kegiatan gizi diintegrasikan ke dalam program KIA baik di gedung Puskesmas maupun di Posyandu.
4)      Pembagian vitamin A untuk Balita 2 x setahun, suplemen tablet besi (sulfas ferrosus) untuk ibu hamil yang datang ke puskesmas untuk ANC dan pemberian obat cacing untuk anak yang kurang gizi karena gangguan parasit cacing.
5)      Target program perbaikan gizi telah ditetapkan meliputi, Cakupan distribusi Vitamin A, cakupan Fe, Kapsul Yodium.
             
Akibat dari kekurangan Yodium akan menurunkan tingkat kecerdasan anak, menciptakan generasi yang lemah. Untuk mengatasi kondisi ini dilakukan upaya Program penyuluhan PUGS, GAKI, Penggunaan Garam Beryodium, Pemberian Kapsul Yodium.
Indikator status kesehatan juga diukur berdasarkan gizi penduduk menurut  Status Gizi, Anemia, KEK, BBLR, GAKI.

Salah satu penyebab kematian pada ibu melahirkan adalah anemia yang disebabkan kekurangan zat besi (Fe).
Upaya penanggulangan tersebut dilakukan dengan pemberian tablet Fe selama hamil sebanyak 90 tablet.

Bayi yang dilahirkan dibawah 2500 gram disebut dengan BBLR. Berbagai faktor penyebab terjadinya BBLR, namun faktor utama adalah gizi ibu selama hamil kurang (Bumil KEK). Pada masa kehamilan ibu perlu mendapat perhatian khusus oleh karena dampak yang ditimbulkan bukan saja pada berat yang tidak cukup, tetapi dengan bayi BBLR memiliki kemungkinan kecil untuk tumbuh dengan baik, dan akan lebih mudah terserang penyakit.
                       
Dalam rangka penanganan kasus Gizi Kurang khususnya Ibu Hamil Puskesmas telah melakukan beberapa hal antara lain :
a)      Memberikan penyuluhan baik secara perorangan maupun kelompok pada puskesmas dan posyandu mengenai hal-hal yang akan terjadi apabila kondisi gizi buruk tidak ditangani atau diatasi dengan tepat.
b)      Mengadakan pemantauan melalui kunjungan rumah.
c)      Mengadakan pengawasan akan kemungkinan-kemungkinan terjadinya kasus-kasus penyakit sehubungan dengan kondisi kurang gizi.

e.    Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Tujuan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2M) adalah menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin, dan mengurangi berbagai faktor resiko lingkungan masyarakat yang memudahkan terjadinya penyebaran penyakit menular di suatu wilayah, memberikan proteksi khusus kepada kelompok masyarakat tertentu agar terhindar dari penularan penyakit.
Secara umum penyakit menular yang masih endemis di Indonesia adalah TBC, malaria, batuk rejan dan cacingan.
a)      Malaria
       Malaria adalah penyakit menular dan menyerang semua golongan umur yaitu bayi, anak-anak dan orang dewasa. yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
        Berdasarkan data dari program P2M tahun 2017 , kasus malaria klinis di wilayah kerja Puskesmas Sembung adalah ...... kasus.
b)      Diare
Penyakit diare adalah penyakit yang disebabkan antara lain vibrio, “E.Choli”, klostridia dan intoksikasi / keracunan makanan. Merupakan penyakit yang mudah menular dan sering menimbulkan wabah penyakit terutama pada awal musim penghujan. Lingkungan yang terkendali, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sangat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang.
Untuk tahun 2017 di Puskesmas Sembung kasus diare  pada balita yang ditangani sebanyak   .... kasus, namun semuanya dapat diatasi dengan baik tanpa menimbulkan korban jiwa.

c)      Kusta/Lepra
Penyakit Kusta adalah penyakit menular cronis dan disebabkan oleh kuman kusta mycobacterium leprae yang menyerang saraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya.
Jumlah kasus penyakit kusta di wilayah kerja Puskesmas Sembung selama tahun 2017 sebanyak ...kasus
f.        
a)       ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan Akut )

Infeksi Saluran Pernafasan Atas atau yang lebih dikenal dengan ISPA  lebih banyak mengenai kelompok usia muda yang rawan, khususnya Bayi dan Anak Balita. Dalam program ISPA Penyakit ini digolongkan menjadi tiga, Bukan Pneumonia, Pneumonia dan Pneumonia berat.
Di dunia, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)  jadi penyebab kematian dari 2 Juta  Anak Balita pada tahun 2000. Di Indonesia , ISPA merupakan penyebab 36,4% kematian bayi tahun 1992 dan 32,1 % kematian bayi pada tahun 1995, serta penyebab 18,2 % kematian pada balita tahun 1992 dan 38,8% tahun 1995.
Berdasarkan data dari program ISPA Puskesmas Sembung  tahun 2017, Tidak ditemukan  penderita ISPA pneumoni 
b)      Tubercolusis (TB)
Penyakit Tuberkulosis disebabkan oleh kuman tuberculosis dengan gejala khas. Pada umumnya diderita oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah dan menyerang kelompok usia produktif 15 tahun keatas.
Penyakit memiliki daya tular yang tinggi dan untuk mengetahuinya,  dideteksi melalui pemeriksaan dahak di laboratorium terhadap kuman BTA positif.
Indikator yang digunakan dalam Progam TB diantaranya ; Proporsi Suspek yang diperiksa dahaknya, Angka konversi (Conversion Rate), Angka Kesembuhan (Cure Rate) dan Angka Kesalahan Baca (Error Rate).
Fenomena yang terjadi pada penyakit TBC ini dikenal dengan istilah Ice Berg Phenomena , dimana jumlah penderita yang tidak terlaporkan (muncul) lebih banyak dari pada yang terlaporkan, sehingga memerlukan perhatian khusus dalam upaya penemuan kasus.
c)      Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi

Ada tujuh penyakit infeksi pada anak-anak yang dapat menyebabkan kematian atau cacad, walaupun sebagian anak dapat bertahan dan menjadi kebal. Ketujuh penyakit tersebut adalah Poliomyelitis (kelumpuhan), Measles ( Campak ), Difteri (indrak), Pertusis (batuk rejan ; batuk seratus hari), Tetanus, Tuberculosis (TBC), Hepatitis –B.
1.      Poliomyelitis(Kelumpuhan)
Penyakit ini adalah merupakan suatu infeksi menular yang terutama mengenai dan merusak sel-sel motorik dikurno anterior medulla spinalis dan inti motorik batang otak sehingga menimbulkan kelumpuhan dan atrofi otot.
Pada tanggal 21 April 2005 Indonesia mengalami importasi virus dari Afrika Barat.
Menteri Kesehatan melakukan upaya penanggulangan KLB Poliomyelitis di Indonesia dengan :
1. Memutuskan mata rantai penularan polio (1) dengan
a. Outbreak Response Immunizattion  (ORI) :
b. Mopping Up
2. Memutuskan mata Rantai Penularan (2) yaitu dengan PIN ( Pekan Imunisasi Nasional)
2.      Campak
Campak Ialah infeksi akut menular yang disebabkan oleh virus. Terutama mengenai anak umur 6 bulan – 5 tahun.
3.      Diftheri
Ialah suatu penyakit infeksi mendadak yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium Diftheriae. Sangat mudah menular terutama mengenai anak-anak umur 2 bulan – 5 tahun.
4.      Pertusis
Adalah penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh Bordetella Pertusis. Nama lain penyakit ini adalah tussis quinta, whooping cough, batuk rejan, batuk seratus hari.
5.      Tetanus
Adalah penyakit toksemia akut yang disebabkan oleh Clostridium Tetani yang mengeluarkan eksotoksin. Seperti halnya penyakit Rabies, Penyakit tetanus juga memiliki kasus yang jarang namun mempunyai CFR yang tinggi.
6.      TBC
 Tuberkulosis anak masih merupakan problema yang kompleks terutama di Negara yang sedang berkembang. Morbiditas tuberculosis anak merupakan parameter daripada berhasil atau tidaknya pemberantasan tuberculosis di suatu daerah atau suatu Negara.
7.      Hepatitis-B
Adalah penyakit infeksi akut dengan gejala utama berhubungan erat dengan adanya nekrosis pada hati.
Di Puskesmas Sembung sampai akhir Desember 2017 belum pernah adanya kasus ketujuh macam penyakit tersebut di atas.

f.       Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat (PERKESMAS)

Tujuan :
1)       Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh  (comprehensive health care) kepada pasien dan keluarganya di rumah pasien.
2)       Memberikan konseling kepada anggota keluarga untuk mengenali kebutuhan kesehatannya sendiri dan cara-cara penanggulangannya disesuaikan dengan batas-batas kemampuan mereka.
3)       Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu dan keluarganya.
Ruang lingkup kegiatan ;
            Melaksanakan perawatan kesehatan perorangan, keluarga dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya. Semua kegiatannya dilakukan di luar gedung puskesmas yaitu di tingkat rumah tangga. Misalnya pertolongan persalinan, perawatan penyakit kronis, peningkatan sanitasi lingkungan yang dilakukan di rumah-rumah penduduk sasaran.


2.   Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan

a.       Pelayanan Kesehatan Jiwa
Adapun tujuan pelayanan kesehatan jiwa di Puskesmas Sembung adalah:
1)      Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang gangguan jiwa sehingga stigma buruk di masyarakat tentang  gangguan  jiwa dapat berubah.
2)      Meningkatkan cakupan dan akses pelayanan kesehatan jiwa.
3)       Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sector.
4)       Meningkatkan kemandirian dan  produktifitas pasien.
5)      Tidak ada lagi kasus pasung di wilayah kerja UPT Puskesmas Sembung
Ruang lingkup kegiatan antara lain :
1)      Berkoordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
2)      Pendataan penderita gangguan jiwa di wilayah kerja
3)      Menerima laporan langsung dari masyarakat.
4)      Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan jiwa untuk mencapai Puskesmas Sembung bebas pasung.
5)      Pendekatan dengan keluarga pasien dengan gangguan jiwa didampingi  aparat Kelurahan, bidan desa dan lintas sektor.
6)      Memberikan asuhan keperawatan  dan home visite pada penderita gangguan jiwa.
7)      Melakukan terapi kolaborasi pengobatan & rujukan untuk penderita gangguan jiwa.
8)      Memberikan konseling kepada keluarga tentang cara perawatan pasien gangguan jiwa di rumah.
9)      Pembeiran stimulant kepada pasien yang teratur berobat
10)  Melakukan evaluasi program kesehatan jiwa
b.      Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat

Suatu upaya pendekatan edukatif dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan gigi dengan mengintegrasikan upaya promotif preventif kesehatan gigi berbagai upaya kesehatan bersumberdaya pada masyarakat yang berlandasan pendekatan Primary Healt Care.
Ruang lingkup kegiatan: Penyuluhan dan pemeliharaan serta pemeriksaan pada anak-anak sekolah melalui kegiatan UKS.
c.       Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer

Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
d.      Pelayanan Kesehatan Olah Raga
Adapun tujuan umum kesorga antara lain:
1)      Untuk meningkatkan kesadaran , kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
2)       Mewujudkan sarana informasi serta melaksanakan pembinaan olahraga kebugaran dan rekreatif.
e.       Pelayanan Kesehatan Indera

Tujuannya untuk meningkatkan derajat kesehatan Indera Pendengaran masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sembung.
Ruang lingkup dan kegiatannya adalah :
1)      Pelayanan kesehatan Indera Pendengaran didalam gedung.
a.       Penyuluhan kesehatan Indera Pendengaran
b.      Penjaringan kasus-kasus gangguan pendengaran dan ketulian melalui rawat jalan pengobatan dan pada unit-unit pelayanan lainnya
c.       Pemeriksaan dan tindakan medis masalah gangguan pendengaran
d.      Merujuk kasus-kasus gangguan pendengaran dan ketulian kepada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
2)      Pelayanan kesehatan Indera Pendengaran diluar gedung.
a.       Penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, anak sekolah, kelompok pekerja yang berisiko terhadap gangguan pendengaran dan lain-lain
b.      Penjaringan kasus-kasus gangguan pendengaran dan ketulian di masyarakat dan sekolah oleh kader, dokter kecil, guru UKS, dan petugas kesehatan yang sudah dilatih
c.       Pengobatan kasus-kasus gangguan pendengaran dan pertolongan pertama pada kedaruratan telinga dapat dilakukan oleh dokter dan perawat Puskesmas
d.      Rujukan kasus ke Puskesmas atau fasilitas yang lebih tinggi
f.  Pelayanan Kesehatan Lansia

Tujuannya untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan usia lanjut  untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya.
Ruang lingkup dan kegiatan :
1)      Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur untuk menemukan secara dini penyakit penyakit usia lanjut
2)      Kesegaran jasmani yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan kemampuan usia lanjut agar tetap merasa sehat dan bugar
3)      Penyuluhan tentang penggunaan bergagai alat bantu misalnya kaca mata, alat bantu pendengaran agar usia lanjut tetap dapat memberikan karya dan tetap merasa berguna
4)      Penyuluhan untuk pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan pada usia lanjut.

g.      Pelayanan Kesehatan Kerja
Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerja. Upaya kesehatan kerja yang dimaksud meliputi pekerja disektor formal dan informal dan berlaku bagi setiap orang selain pekerja yang berada dilingkungan tempat kerja.
Ruang lingkup kegiatan :
1)      Mengadakan sosialisasi upaya kesehatan kerja di tempat kerja, merencanakan pelaksanaan survey mawas diri dan  musyawarah masyarakat pekerja
2)      Pengenalan, pengumpulan, pengkajian masalah kesehatan pekerja untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat pekerja mengenai kesehatan kerja
3)      Mengenal masalah kesehatan dan keselamatan kerja, dengan pekerja, keluarga pekerja, petugas puskesmas, aparat pemerintah
4)      Menentukanpengurus  pos UKK,  jadwal kegiatan, rencana kerja tahunan, target, pembiayaan, lokasi dekat dengan tempat kerja
3.   Upaya Kesehatan Perorangan, kefarmasian, dan laboratorium

a.       Pelayanan pemeriksaan umum
Adalah merupakan salah satu dari jenis layanan di puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan perorangan berupa promotif / penyuluhan / konseling, preventif / pencegahan, kuratif/ pengobatan dan rehabilitatif / pemulihan kesehatan pasien dengan keluhan umum.
Pelayanan kesehatan dilakukan oleh dokter dan perawat yang memiliki kompetensi sesuai standar yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan primer. Tenaga kesehatan terus berupaya meningkatkan kompetensi, baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan, workshop, seminar dan kegiatan lainnya. Dalam menjalankan fungsinya, tenaga kesehatan di Pelayanan Pemeriksaan Umum terintegrasi dengan seluruh unit pelayanan lainnya di Puskesmas, antara lain (Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut, Pelayanan KIA dan KB, Imunisasi, Pelayanan Gizi, Klinik Sanitasi, Konseling Promosi Kesehatan, Pelayanan Laboratorium, Pelayanan Kefarmasian / Obat)
SDM Pelayanan Pemeriksaan Umum  saat ini terdiri dari 1 orang dokter umum dan 3 orang perawat. Dalam upaya optimalisasi Pelayanan Pemeriksaan Umum  dilengkapi dengan berbagai macam sarana penunjang diagnostik dan pengobatan seperti : timbangan berat badan, pengukur tinggi badan, pengukur lingkar perut, termometer, tensimeter, stetoskop, dll.
Pelayanan Pemeriksaan Umum melayani pasien umum maupun peserta BPJS, JKN-KIS, Jamkesmas, Jamkesda, SPM yang faskes 1 nya di UPT Puskesmas Sembung. Untuk pasien umum berlaku Perda Kabupaten Tulungagung Nomor:  3 Tahun 2012 tentang Retribusi Puskesmas.
b.      Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Kegiatan yang memberikan pelayanan dalam gedung berupa pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut , pengobatan dan pemberian tindakan medis dasar kesehatan gigi dan mulut seperti penambalan gigi, pencabutan gigi dan pembersihan karang gigi. Selain itu juga dilakukan penyuluhan atau edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian dari menjaga kesehatan pribadi.
Dalam menjalankan fungsinya Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut UPT Puskesmas Sembung bekerjasama dengan seluruh unit pelayanan kesehatan lainnya yang terdapat di UPT Puskesmas Sembung, seperti Pelayanan Pemeriksaan Umum , Pelayanan KIA, Pelayanan Gizi, Pelayanan Kefarmasian / Obat, Pelayanan Laboratorium dan Pelayanan Promosi Kesehatan.
c.       Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
Pelayanan KIA – KB adalah  Pelayanan Kesehatan  Ibu dan Anak, termasuk pelayanan Keluarga Berencana, yang meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Yang termasuk pelayanan KIA-KB ini misalnya pemeriksaan kehamilan (ANC), nifas, pengobatan bayi dan balita, imunisasi, DDTK, kesehatan reproduksi remaja termasuk calon pengantin, pelayanan KB pil, kondom, suntik, IUD, dan implan.
Di Puskesmas Sembung  pelayanan KIA – KB  bertujuan untuk meningkatkan status Kesehatan Ibu dan Anak serta menurunkan Angka Kematian Ibu Hamil dan Melahirkan, menurunkan Angka Kematian Bayi dan Balita serta meningkatkan akseptor KB. Untuk itu diselenggarakan beberapa kegiatan sebagai berikut :
a.       Kesehatan Ibu Hamil
Kegiatannya, antara lain:
·         Penyuluhan Ibu Hamil
·         Kelas Ibu Hamil
·         Pemeriksaan Ibu Hamil
·         Kunjungan Ibu Hamil Resiko Tinggi
·         Pembinaan Dukun Bayi
·         Deteksi dini Ibu Hamil Resiko Tinggi
·         Penjaringan Ibu Neonatal Resiko Tinggi
·         Penyelenggaraan Audit Maternal Perinatal (AMP)
·         Pelayanan Rujukan
·         Konseling Remaja / Pra Nikah
b.      Kesehatan Anak
Kegiatannya, antara lain:
·         Penyuluhan
·         Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita dengan MTBS
·         Deteksi Tumbuh Kembang Bayi, Balita dan Anak Prasekolah
·         Pembinaan Taman Kanak Kanak dan Anak Pra Sekolah
·         Lomba Bayi dan Balita Sehat
·         Pijat Bayi
·         Pelayanan Rujukan
c.       Keluarga Berencana
Kegiatannya, antara lain:
·         Penyuluhan
·         Pelayanan KB
·         Safari KB
·         Pelayanan Rujukan
·         Konseling KB
·         Motivasi KB
·         Pembinaan Aseptor KB Aktif
·         Pelayanan KIE
Dalam menjalankan fungsinya Pelayanan KIA – KB Puskesmas Sembung bekerjasama dengan seluruh unit pelayanan kesehatan lainnya yang terdapat di Puskesmas Sembung, seperti Pelayanan Pemeriksaan Umum, Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut, Pelayanan Gizi, Pelayanan Kefarmasian, Pelayanan Laboratorium dan lain-lain.
d.      Pelayanan gawat darurat

Tujuan dari pelayanan gawat darurat ini adalah untuk memberikan pertolongan pertama bagi pasien yang datang dan menghindari berbagai resiko, seperti: kematian, menanggulangi korban kecelakaan, atau bencana lainnya yang langsung membutuhkan tindakan.
Pelayanan gawat darurat memberikan pelayanan mulai dari :
1.      Pemeriksaan,
2.      Diagnosa,
3.      Terapy,
4.      Konseling
5.      Rujukan
e.       Pelayanan Gizi yang bersifat UKP

Pelayanan gizi bertujuan untuk meningkatkan satus gizi pada masa pertumbuhan yang sasarannya adalah peningkatan status gizi bayi dan balita. Peningkatan status gizi ditandai dengan desa bebas rawan gizi. Pelayanan yang diberikan dalam kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat adalah :
1)    Pemberian MP-ASI 6-24 Bulan Keluarga Miskin
2)    Penanganan Balita Gizi Buruk
3)    Pemantauan Pertumbuhan Balita
4)    Pemberian Kapsul Vitamain A

f.       Pelayanan kefarmasian

Pelayanan kefarmasian/obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan obat kepada pasien. Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan disimpan minimal tiga tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda sebagai berikut:
1.      Umum untuk resep umum
2.      Askes untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan
3.      Gratis untuk resep yang diberikan kepada pasien yang dibebaskan dari pembiayaan retribusi.
Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan kefarmasian/obat dan kepentingan pasien maka obat yang ada di Puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya. Semua obat yang ada di Puskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua pasien yang datang ke Puskesmas. Semua jenis obat  yang tersedia di unit-unit pelayanan kesehatan berasal dari berbagai sumber anggaran dapat digunakan untuk melayani semua kategori pengunjung Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.
Kegiatan pelayanan kefarmasian/obat meliputi:

a.  Penataan ruang pelayanan obat
b.  Penyiapan obat
c.  Penyerahan obat
d.  Informasi obat
e.  Etika pelayanan
f.  Daftar perlengkapan peracikan obat.

g.      Pelayanan Laboratorium
Laboratorium Puskesmas adalah pelayanan kesehatan di puskesmas yang melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau factor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat.
Jenis Pelayanan Laboratorium 
1.      Kimia Klinik
·         Gula Darah
·         SGOT
·         SGPT
·         Ureum
·         Kreatinin
·         Gol. Darah
·         Asam Urat
·         Cholesterol
·         Trigliserida
·         HDL  Cholesterol
·         LDL Cholestero
2.      Imuno Serologi
·         WIDAL
·         HBsAg
·         HIV
3.      Urine
·         Urine Lengkap
·         P. Plano test
·         Reduksi + Albumin
·         Narkoba
4.      Hematologi
Darah Lengkap (Automatic)
(Hb, Leukosit, Eritrosit, Trombosit, Henatokrit, LED, DIFF Count)
5.      Mikrobiologi
Duh Tubuh Ureta/Vagina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar